Membuat
foto star trail pada dasarnya bukan hal yang sulit. Dasar memotret star trail
adalah memotret dengan teknik long exposure sehingga pergerakan bintang terekam
sebagai garis lintasan bintang dalam foto. Teknik ini juga sangat berguna dalam
memotret hujan meteor. Tentu saja kita harus cermat dalam pembuatannya dan
beberapa elemen perlu digabungkan untuk mendapatkan foto yang bagus.
Berikut
adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat foto star trail:
Apa yang harus dibawa?
Yang
pertama adalah peralatan yang diperlukan. Karena dalam membuat foto star trail
digunakan teknik long exposure, maka tripod adalah alat yang sangat diperlukan.
Remote atau cablel release juga mungkin diperlukan untuk menghindari shake dari
tangan dan jari ketika menekan tombol rana. Speedlite tidak wajib, akan tetapi
ada baiknya jika kita membawanya. Jika bagian foreground foto kurang tercahayai
dengan baik, maka kita dapat menggunakan speedlite untuk meneranginya.
Dalam
era digital ini, alangkah baiknya jika kita menggunakan teknik penggabungan
foto pada post-processing. Oleh karena itu kita harus membawa
intervalometer.
Intervalometer
adalah alat yg digunakan untuk mengatur jeda/ interval dari foto satu ke foto
berikutnya, terutama untuk pengambilan foto dengan jeda lebih dari 1 detik.
Intervalometer bisa berupa program/ software ataupun perangkat keras/ hardware.
Program
Intervalometer yang banyak digunakan adalah suatu firmware keluaran Unified
yang bernama Magic Lantern, atau sering disebut dengan ML. ML sebenarnya adalah
program tambahan yang dapat dimasukkan ke dalam DSLR (EOS 550D/ 600D/ 60D/ 7D/
5D mk ii) guna memaksimalkan fitur video-nya. Adapun intervalometer yg berupa
hardware, misalnya intervalometer buatan Pixel, banyak terdapat di toko2
peralatan fotografi. Ada juga intervalometer yang berbasis android dan tinggal
download aja di android market.
Cara membuat komposisi yang baik
Komposisi
yang paling umum adalah rule of third, yaitu dengan menempatkan tanah di
sepertiga bawah foto, kemudian masukkan pohon atau bangunan ke dalam bingkai
untuk memberikan kesan dinamis. Untuk mendapatkan foto star trail yang
melingkar, arahkan kamera pada North Star (Polaris). Meskipun Polaris bukanlah
pusat dari gerakan bintang, tapi dari bumi, bintang-bintang terlihat seperti
bergerak mengitari Polaris.
Setting kamera
Cara pertama
untuk memotret star trail, pilih aperture lebar, ISO pada 800-1600 dan fokus
lensa pada infinity. Tantangan terbesar memotret star trail adalah lamanya
exposure. Sebuah foto star trail dapat diperoleh dengan dua cara. Yang pertama
adalah dengan melakukan long exposure yang memang benar2 sangat lama, bahkan
berjam-jam menggunakan mode Bulb. Hal ini sering dilakukan di era kamera film.
Teknik ini terlalu berisiko untuk melakukan dengan kamera digital. Long
exposure berjam-jam dapat menyebabkan munculnya dead pixel pada sensor atau
bahkan menyebabkan matinya sensor.
Cara kedua
adalah dengan menggabungkan beberapa foto dengan waktu exposure yang lebih
singkat. Pilih mode Manual pada kamera dan mengatur kecepatan di kisaran 20-30
detik. Lakukan beberapa tes untuk melihat akurasi fokus dan exposure. Jika
gambar yang dihasilkan terlalu gelap (underexsposed), maka naikkan ISO sampai
dengan 3200 meskipun hal ini akan mengakibatkan munculnya noise. Terangi daerah
foreground dengan cahaya buatan seperti speedlite atau senter. Jangan lupa
untuk mematikan fitur noise reduction karena akan memperlama waktu pengolahan
gambar pada kamera. Setelah mendapatkan pengaturan terbaik dari kamera, atur
intervalometer pada nilai 3-5 detik. Jika interval terlalu lama, maka bintang
akan menghasilkan jejak terputus-putus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar