Selasa, 03 Juni 2014

Foto Star trail




Star trail is a type of photograph that utilizes long-exposure times to capture the apparent motion of stars in the night sky due to the rotation of the Earth. A star trail photograph shows individual stars as streaks across the image, with longer exposures resulting in longer streaks. Typical exposure times for a star trail range from 15 minutes to several hours, requiring a 'bulb' setting on the camera to open the shutter for a longer period than is normal.
Membuat foto star trail pada dasarnya bukan hal yang sulit. Dasar memotret star trail adalah memotret dengan teknik long exposure sehingga pergerakan bintang terekam sebagai garis lintasan bintang dalam foto. Teknik ini juga sangat berguna dalam memotret hujan meteor. Tentu saja kita harus cermat dalam pembuatannya dan beberapa elemen perlu digabungkan untuk mendapatkan foto yang bagus. 
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat foto star trail:
Apa yang harus dibawa?
Yang pertama adalah peralatan yang diperlukan. Karena dalam membuat foto star trail digunakan teknik long exposure, maka tripod adalah alat yang sangat diperlukan. Remote atau cablel release juga mungkin diperlukan untuk menghindari shake dari tangan dan jari ketika menekan tombol rana. Speedlite tidak wajib, akan tetapi ada baiknya jika kita membawanya. Jika bagian foreground foto kurang tercahayai dengan baik, maka kita dapat menggunakan speedlite untuk meneranginya.
Dalam era digital ini, alangkah baiknya jika kita menggunakan teknik penggabungan foto pada post-processing. Oleh karena itu kita harus membawa intervalometer. 


Intervalometer adalah alat yg digunakan untuk mengatur jeda/ interval dari foto satu ke foto berikutnya, terutama untuk pengambilan foto dengan jeda lebih dari 1 detik. Intervalometer bisa berupa program/ software ataupun perangkat keras/ hardware.
Program Intervalometer yang banyak digunakan adalah suatu firmware keluaran Unified yang bernama Magic Lantern, atau sering disebut dengan ML. ML sebenarnya adalah program tambahan yang dapat dimasukkan ke dalam DSLR (EOS 550D/ 600D/ 60D/ 7D/ 5D mk ii) guna memaksimalkan fitur video-nya. Adapun intervalometer yg berupa hardware, misalnya intervalometer buatan Pixel, banyak terdapat di toko2 peralatan fotografi. Ada juga intervalometer yang berbasis android dan tinggal download aja di android market.

Cara membuat komposisi yang baik
Komposisi yang paling umum adalah rule of third, yaitu dengan menempatkan tanah di sepertiga bawah foto, kemudian masukkan pohon atau bangunan ke dalam bingkai untuk memberikan kesan dinamis. Untuk mendapatkan foto star trail yang melingkar, arahkan kamera pada North Star (Polaris). Meskipun Polaris bukanlah pusat dari gerakan bintang, tapi dari bumi, bintang-bintang terlihat seperti bergerak mengitari Polaris.


Setting kamera
Cara pertama untuk memotret star trail, pilih aperture lebar, ISO pada 800-1600 dan fokus lensa pada infinity. Tantangan terbesar memotret star trail adalah lamanya exposure. Sebuah foto star trail dapat diperoleh dengan dua cara. Yang pertama adalah dengan melakukan long exposure yang memang benar2 sangat lama, bahkan berjam-jam menggunakan mode Bulb. Hal ini sering dilakukan di era kamera film. Teknik ini terlalu berisiko untuk melakukan dengan kamera digital. Long exposure berjam-jam dapat menyebabkan munculnya dead pixel pada sensor atau bahkan menyebabkan matinya sensor.
Cara kedua adalah dengan menggabungkan beberapa foto dengan waktu exposure yang lebih singkat. Pilih mode Manual pada kamera dan mengatur kecepatan di kisaran 20-30 detik. Lakukan beberapa tes untuk melihat akurasi fokus dan exposure. Jika gambar yang dihasilkan terlalu gelap (underexsposed), maka naikkan ISO sampai dengan 3200 meskipun hal ini akan mengakibatkan munculnya noise. Terangi daerah foreground dengan cahaya buatan seperti speedlite atau senter. Jangan lupa untuk mematikan fitur noise reduction karena akan memperlama waktu pengolahan gambar pada kamera. Setelah mendapatkan pengaturan terbaik dari kamera, atur intervalometer pada nilai 3-5 detik. Jika interval terlalu lama, maka bintang akan menghasilkan jejak terputus-putus.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar