Selasa, 03 Juni 2014

PENGERTIAN FOTO HUMAN INTEREST


Human Interest dalam karya fotografi sendiri kalau dijabarkan adalah menggambarkan kehidupan pribadi manusia atau interaksi manusia serta ekspresi emosional yang memperlihatkan manusia dengan masalah kehidupannya, konsentrasi atau mencapai sebuah kesuksesan hidup, yang mana kesemuanya itu membawa rasa ketertarikan dan rasa simpati bagi para orang yang menyimak gambar tersebut diatas.

Fotografi Human Interest dapat pula berupa cerita di belakang sebuah kejadian, organisasi atau sebaliknya peristiwa sejarah yang sangat memukau. Detail gambar yang bisa di lihat sebagai contoh balada seorang tentara dalam masa perang, profil seseorang yang sedang mencapai puncak kesuksesannya dalam karirnya.

Fotografi Human Interest di Indonesia lebih populer dalam menggambarkan sisi-sisi kehidupan masyarakat kalangan bawah. Kehidupan masyarakat kalangan bawah atau bisa dikatakan sebagai kaum tidak mampu mempunyai banyak masalah-masalah kehidupan mereka yang sangat komplek, sehingga cerita tersebut dapat diungkapkan dalam media fotografi. Perlu kita ingat bahwa sebagian besar masayarakat di Indonesia sekarang ini masih hidup di bawah garis kemiskinan, sehingga cerita ini menarik perhatian dan banyak diangkat ceritanya dalam berbagai media, salah satunya fotografi Human-Interest.

Perlu kita cermati beberapa point penting yang kita harus ingat dalam membuat sebuah karya foto Human Interest adalah:

Perhatikan suasana dan karakter pada lokasi yang ingin kita bidik, unsur-unsur apa saja yang kiranya menarik untuk kita bidik, hal ini untuk membangun sebuah dasar konsep hasil karya fotografi kita. Cobalah untuk memulai untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, agar kita lebih leluasa ketika membidik lewat kamera kita.
Seorang fotografer harus cepat dan tepat dalam menyadari kemudian mengambil moment yang tepat untuk di bidik, karena keadaan dari moment tersebut sangat cepat sekali berlalu. Detik demi detik selalu terjadi perubahan suasana yang tidak sama danmoment tersebut tidak dapat kembali pada saat yang sama. Pendek kata kita harus konsentrasi pada lokasi.

Foto Star trail




Star trail is a type of photograph that utilizes long-exposure times to capture the apparent motion of stars in the night sky due to the rotation of the Earth. A star trail photograph shows individual stars as streaks across the image, with longer exposures resulting in longer streaks. Typical exposure times for a star trail range from 15 minutes to several hours, requiring a 'bulb' setting on the camera to open the shutter for a longer period than is normal.
Membuat foto star trail pada dasarnya bukan hal yang sulit. Dasar memotret star trail adalah memotret dengan teknik long exposure sehingga pergerakan bintang terekam sebagai garis lintasan bintang dalam foto. Teknik ini juga sangat berguna dalam memotret hujan meteor. Tentu saja kita harus cermat dalam pembuatannya dan beberapa elemen perlu digabungkan untuk mendapatkan foto yang bagus. 
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat foto star trail:
Apa yang harus dibawa?
Yang pertama adalah peralatan yang diperlukan. Karena dalam membuat foto star trail digunakan teknik long exposure, maka tripod adalah alat yang sangat diperlukan. Remote atau cablel release juga mungkin diperlukan untuk menghindari shake dari tangan dan jari ketika menekan tombol rana. Speedlite tidak wajib, akan tetapi ada baiknya jika kita membawanya. Jika bagian foreground foto kurang tercahayai dengan baik, maka kita dapat menggunakan speedlite untuk meneranginya.
Dalam era digital ini, alangkah baiknya jika kita menggunakan teknik penggabungan foto pada post-processing. Oleh karena itu kita harus membawa intervalometer. 


Intervalometer adalah alat yg digunakan untuk mengatur jeda/ interval dari foto satu ke foto berikutnya, terutama untuk pengambilan foto dengan jeda lebih dari 1 detik. Intervalometer bisa berupa program/ software ataupun perangkat keras/ hardware.
Program Intervalometer yang banyak digunakan adalah suatu firmware keluaran Unified yang bernama Magic Lantern, atau sering disebut dengan ML. ML sebenarnya adalah program tambahan yang dapat dimasukkan ke dalam DSLR (EOS 550D/ 600D/ 60D/ 7D/ 5D mk ii) guna memaksimalkan fitur video-nya. Adapun intervalometer yg berupa hardware, misalnya intervalometer buatan Pixel, banyak terdapat di toko2 peralatan fotografi. Ada juga intervalometer yang berbasis android dan tinggal download aja di android market.

Cara membuat komposisi yang baik
Komposisi yang paling umum adalah rule of third, yaitu dengan menempatkan tanah di sepertiga bawah foto, kemudian masukkan pohon atau bangunan ke dalam bingkai untuk memberikan kesan dinamis. Untuk mendapatkan foto star trail yang melingkar, arahkan kamera pada North Star (Polaris). Meskipun Polaris bukanlah pusat dari gerakan bintang, tapi dari bumi, bintang-bintang terlihat seperti bergerak mengitari Polaris.


Setting kamera
Cara pertama untuk memotret star trail, pilih aperture lebar, ISO pada 800-1600 dan fokus lensa pada infinity. Tantangan terbesar memotret star trail adalah lamanya exposure. Sebuah foto star trail dapat diperoleh dengan dua cara. Yang pertama adalah dengan melakukan long exposure yang memang benar2 sangat lama, bahkan berjam-jam menggunakan mode Bulb. Hal ini sering dilakukan di era kamera film. Teknik ini terlalu berisiko untuk melakukan dengan kamera digital. Long exposure berjam-jam dapat menyebabkan munculnya dead pixel pada sensor atau bahkan menyebabkan matinya sensor.
Cara kedua adalah dengan menggabungkan beberapa foto dengan waktu exposure yang lebih singkat. Pilih mode Manual pada kamera dan mengatur kecepatan di kisaran 20-30 detik. Lakukan beberapa tes untuk melihat akurasi fokus dan exposure. Jika gambar yang dihasilkan terlalu gelap (underexsposed), maka naikkan ISO sampai dengan 3200 meskipun hal ini akan mengakibatkan munculnya noise. Terangi daerah foreground dengan cahaya buatan seperti speedlite atau senter. Jangan lupa untuk mematikan fitur noise reduction karena akan memperlama waktu pengolahan gambar pada kamera. Setelah mendapatkan pengaturan terbaik dari kamera, atur intervalometer pada nilai 3-5 detik. Jika interval terlalu lama, maka bintang akan menghasilkan jejak terputus-putus.